Jawa Barat: Pemdes Panguragan Kulon Ikuti Prosesi Adat Tradisi Mider Tanah

jejakkasus.co.id, CIREBON – Pemdes (Pemerintah Desa) Panguragan Kulon mengikuti acara prosesi Adat Tradisi Mider Tanah Musim Tanam Rendengan yang dipandu oleh Kuncen Situs Astana Makam Keramat Nyi Mas Ratu Ayu Gandasari Panguragan beserta Alingannya, Senin (6/11/2023) mulai pukul 05.30 WIB pagi.

Suharto selaku Kuncen Situs Astana Makam Keramat Nyi Mas Ratu Ayu Gandasari Panguragan didampingi Alingannya mengatakan, sebanyak 4 (empat) Desa di Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon bersama-sama mengikuti prosesi Mider Tanah untuk melestarikan Adat Tradisi menjelang Musim Penghujan atau Musim Tanam Rendengan.

“4 Desa tersebut, yakni Desa Panguragan Kulon, Desa Panguragan Wetan, Desa Panguragan Lor dan Desa Panguragan, Kecamatan Panguragan,” terang Suharto.

Suharto mengatakan, acara Ritual Mider Tanah dilakukan rutin setiap tahun menjelang Musim Hujan atau Musim Tanam Rendengan oleh 4 Desa di Kecamatan Panguragan yang kegiatannya dipusatkan di Situs Astana Makam Keramat Nyi Mas Ratu Ayu Gandasari Panguragan.

“Mider Tanah, yaitu mengelilingi Perbatasan Tanah Darat sampai ke Tanah Sawah sambil membaca Sholawat. Tujuannya untuk meminta berkah menjelang Musim Tanam Rendengan agar Petani bisa Panen dengan hasil yang baik. Bila Tanaman Padi subur dan terhindar dari serangan Hama, maka hasil Panennya akan melimpah,” jelas Suharto.

Pantauan jejakkasus.co.id, tampak masyarakat dari 4 Desa di Kecamatan Panguragan antusias mengikuti prosesi Adat Mider Tanah di Situs Astana Makam Keramat Nyi Mas Ratu Ayu Gandasari Panguragan yang sampai saat ini masih dianggap Sakral oleh masyarakat setempat.

Pada kesempatan yang sama, H. Kusyono Kuwu/Kepala Desa (Kades) orang nomer satu di Desa Panguragan Kulon menerangkan, bahwa Tradisi Mider merupakan Tradisi turun temurun yang dilaksanakan tiap tahun di 4 Desa di Kecamatan Panguragan, khususnya Desa Panguragan Kulon.

“Sebelum memulai prosesi Mider Tanah, terlebih dahulu memanjatkan doa-doa kepada Tuhan, agar pada Musim Tanam kali ini diberi rezeki yang berlimpah. Setelah itu, Kuwu dan Perangkat Desa serta masyarakat berjalan mengelilingi Perbatasan Desa dengan mengarak Senjata Congkrang, yakni salah satu Senjata yang sampai saat ini dijadikan Ikon,” ujar Kusyono.

Kuwu Kusyono mengatakan, prosesi Mider Tanah ini, yaitu keliling Perbatasan Desa dilaksanakan oleh Kuwu dan Perangkat Desa, Kelompok Tani dan Tokoh Masyarakat.

“Prosesi Adat ini, dalam perjalanannya seluruh yang ikut Mider Tanah diwajibkan membaca Sholawat, dari awal Star sampai Finish di Situs Astana Makam Keramat Nyi Mas Ratu Ayu Gandasari Panguragan,” kata Kusyono.

“Berharap, dengan prosesi Adat Desa Mider Tanah ini, atas ijin Allah SWT masyarakat Panguragan Kulon khususnya aman, tentram dan sehat, serta untuk para Petani diharapkan mendapatkan hasil Panen yang melimpah,” pungkasnya. (Om JK)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *