Jawa Barat: Julaeha, Caleg DPRD Kabupaten Cirebon Dukung Pelestarian Tradisi Budaya Sebagai Wujud Implementasi Nilai Pancasila

jejakkasus.co.id, CIREBON – Calon Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon Julaeha, S.Pd., menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Situs Makam Nyi Mas Gandasari Panguragan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), Kamis malam (28/09/2023).

Caleg dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) Daerah Pemilihan (Dapil) III ini, Julaeha mengapresiasi Penyelenggaraan Peringatan Maulid Nabi yang disertai acara Tradisi Budaya Panjang Jimat tersebut.

Menurut Julaeha, acara tersebut merupakan bentuk Penghormatan Sejarah asal usul sebuah daerah yang pantas mendapatkan dukungan, perhatian Pemerintah Daerah, Pemprov maupun Pusat.

“Kegiatan ini adalah kegiatan Tradisi Turun Temurun yang memiliki Substansi sangat mendalam dari ritual yang dilakukan dengan berlandaskan Filosofi dan Ideologi Pancasila. Artinya, apa yang kita saksikan dan kita ikuti itu merupakan Implementasi dari Nilai-nilai Pancasila secara konkrit dan nyata,” ujar Julaeha.

Menurut Julaeha, jika Pancasila sebagai Alat Pemersatu Landasan Ideologi dan Filosofi Bangsa, maka kegiatan ini tidak perlu diragukan lagi untuk memberikan pengakuan secara Nasional.

“Bentuk pengakuan ini, ya tentu dengan bantuan berupa anggaran misalnya, atau membantu upaya kita untuk melakukan Literasi Budaya, menjeleskan secara Ilmiah maupun secara tertulis tentang Nilai-nilai yang ada di dalam suatu daerah ini,’ kata Julaeha.

“Sehingga, dengan begitu diharapkan Anak-anak Muda Generasi sekarang, tidak saja mengikuti, tetapi mengetahui dan menghayatinya. Karena ini merupakan suatu bentuk Penghayatan Iman juga kepada Tuhan, nah ini yang kita akui, dan itu merupakan Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujar Julaeha.

Acara Tradisi Panjang Jimat ini juga sebagai bentuk wujud semangat kegotong royongan sesuai Sila Keempat.

“Sila Persatuan juga nyata sekali dari Guyubnya, dan menekankan sekali tentang Sejarah Kemanusiaan, menghormati Nilai-nilai Kemanusiaan, itulah Sila Kedua, dan semua ini bermuara kepada kesejahteraan rakyat, Sila Kelima,” ungkap Julaeha.

Ditanya tentang sejauh mana dukungan Pemerintah terhadap kegiatan Budaya kearifan lokal ini, Julaeha mengatakan, wujud dukungan itu terlihat dari kehadiran Camat, Kuwu, dan kehadiran dirinya sebagai Calon Anggota Dewan.

“Ini sebagai bentuk pengakuan kita, bahwa apa yang mereka lalukan ini merupakan Tradisi yang patut dilestarikan dan perlu ditularkan dan diberitahukan kepada Anak-anak Muda,” kata Julaeha.

Julaeha menyampaikan, bahwa acara yang diselenggarakan ini merupakan acara rutin yang digelar setiap tahun. Acara Peringatan Maulid Nabi yang berlangsung ini dirangkai dengan Arak-arakan Benda Benda Pusaka sebagai puncak acara, juga diisi ritual dan doa bersama.

“Saya ikut Arak-arakan Panjang Jimat dengan rute dari Situs Makam Kramat Nyi Mas Gandasari keliling Kampung hingga kembali di Halaman Situs Makam Kramat Nyi Mas Gandasari untuk berdoa bersama, selanjutnya isi dari Panjang Jimat tersebut dibagikan kepada masyarakat yang hadir, konon banyak masyarakat yang mempercayai untuk Jimat,” pungkasnya.  (Om JK)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *