jejakkasus.co.id, OGAN ILIR – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (PW GNPK-RI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Aprizal Muslim, S.Ag., meminta Aparat Penegak Hukum (APH) menelusuri proses rekrutmen dan memproses secara hukum Komisaris Utama PT Sumsel Energi Gemilang (SEG) Arwin Novansyah S.H.
Pasalnya, diduga Arwin Novansyah memaki-maki seorang Wanita berinisial S dengan kata-kata tak pantas dan sangat merendahkan.
Aprizal mengatakan, persoalan ini tidak bisa didiamkan, karena menyangkut etika dan moral.
“Sebaiknya, persoalan segera dibawa ke rana hukum dan prosesnya harus berjalan agar menjadi pelajaran ke depan, bahwa pangkat jabatan yang diemban bukan untuk menghina dan mencaci maki sesama Anak Negeri. Apalagi, Si Lelaki yang diduga Komisaris Utama dari sebuah Perusahaan Pemerintah yang bergengsi di Sumsel ini,” ungkap Aprizal kepada jejakkasus.co.id, Senin (17/07/2023).
“Dan kita juga mempertanyakan pola rekrutmen yang dilakukan, sehingga Si Mulut Kotor ini bisa menduduki jabatan empuk selaku Komisaris Utam di perusahaan tersebut. Dan kita juga minta APH untuk menelusuri proses rekrutmen terhadap yang bersangkutan, adakah Unsur KKN didalam proses penerimaannya,” tegas Aprizal.
Sebelumnya, beredar video singkat berisi rekaman suara Pria yang diduga Komisaris Utama PT Sumsel Energi Gemilang (SEG) Arwin Novansyah S.H., yang tengah memaki-maki seorang Wanita berinisial S dengan kata-kata tak pantas dan sangat merendahkan.
Bahkan, dalam Video singkat berdurasi 18 detik tersebut, terdengar suara yang diduga Petinggi PT SEG melontarkan banyak cacian, hinaan disertai kata-kata kotor terhadap si Wanita.
“Ketok! (red-Alat Vital dalam bahasa daerah). Anjing!. Rugi kalau aku harus melayanimu dua Laki Bini. Kita tidak se Level. Binatang!,” kata Sang Pria Pemaki dalam Video yang disertai rekaman suaranya saat dia menelepon Wanita berinisial S.
Berdasarkan Video tersebut, setelah ditelusuri diketahui, bahwa Pria yang diduga Komisaris Utama PT SEG ini tengah berselisih faham dengan sang Wanita.
Atas peristiwa itu, sebagai Wanita (S) mengaku, sejak awal saat menerima Telephone tersebut, dirinya sudah merasa sangat terancam. Tak hanya itu saja, S pun tidak terima dengan penghinaan tersebut.
Menurut S, kata-kata tak senonoh dan caci maki yang demikian itu sangat tak patut untuk didengar, terlebih keluar dari Mulut seorang Komisaris Utama PT SEG yang berpendidikan tinggi seperti dirinya.
“Masih tidak menyangka, seorang Pria berkelas, tega menghina dan merendahkan Wanita. Dan kata-kata yang dilontarkannya pun sangat tak pantas didengar. Mirisnya lagi, kata-kata tak senonoh yang menghina harga diri Wanita tersebut malah diucapkan oleh Petinggi PT SEG. Padahal, dia sendiri pun lahir dari seorang Wanita,” pungkasnya. (Tim)