jejakkasus.co.id, EMPAT LAWANG – Warga Desa Air Kelinsar, Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengeluhkan Kepala Sekolah (Kepsek) SdDN No.15 Ulu Musi Darwis, S.Pd.
Pasalnya, selain jarang masuk sekolah sejak 2 tahun terakhir, juga diduga telah banyak melakukan penyimpangan Dana Bos.
Hal iitu berdasarkan faktanya, Dana Bos setiap pencairan tidak dipegang oleh Bendahara Sekolah melainkan dari pencairan hingga ke realisasinya semua ditentukan oleh Kepsek Darwis, S.Pd.
Dari tahun 2019-2020, Kepsek Darwis layak diduga banyak tidak masuk sekolah, bahkan tidak aktif saat ujian tahun ajaran 2022/2023. juga diduga telah banyak melakukan korupsi Dana Bos, mengingat seluruh anggaran Dana Bos ada padanya.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh puluhan masyarakat Desa Air Kelinsar. Selain informasi dari Dewan Guru, juga berdasarkan pantauan masyarakat setempat
“Kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang atau Instansi terkait, bahkan Aparatur Penegak Hukum untuk melakukan tindakan, baik mengenai kedisiplinan maupun kasus korupsi yang diduga telah dilakukan oleh Kepsek,” ujarnya.
“Semestinya, selaku Kepsek hendaknya memberikan tauladan untuk jajaran Dewan Guru maupun siswa-siswi. akan tetapi diduga Kepsek justru melalaikan kewajibannya, baik dalam proses belajar mengajar maupun saat sedang berlangsungnya ujian sekolah,” terangnya.
Bukankah seharusnya Kepsek dan Dewan Guru mengajarkan kepada siswa-siswinya untuk rajin dan disiplin. namun kenyataannya, Kepsek sendiri yang tidak rutin dan tidak aktif disekolah,” tuturnya.
“Kami menyekolahkan anak agar bisa cerdas dan pintar serta mengerti arti kedisiplinan. tapi kalau kepseknya saja sering lalai, dan diduga dengan sengaja meninggalkan kewajiban, bagaimana dengan muridnya,” terang warga inisial SH.
Saat di cross cheks awak media ke sekolah tersebut pada hari Sabtu 20 Mei 2023, ternyata Kepsek Darwis memang tidak berada ditempat.
Selain itu, saat dikonfirmasi, beberapa Dewan Guru mengatakan, Kepsek tidak masuk. namun saat ditanya kenapa tidak masuk, justru Dewan Guru memilih bungkam sembari saling melihat satu sama lain, dan hanya memberikan senyuman kepada awak media. terlintas, sepertinya para Dewan Guru diduga menutupi atau takut memberikan keterangan.
Sementara, Bendahara Sekolah Maliki, S.Pd. saat ditanya tentang Dana Bos mengatakan, bahwa dirinya tidak memegang Dana Bos.
“Semua ada dengan Kepsek,” ungkapnya.
Terbukti, saat ujian sekolah tidak terlihat jamuan, dan ketika ditanya tentang penerapan Dana Bos, Sutikno, S.Pd., selaku Bendahara menjawab tidak tahu, apalagi Dewan Guru lainnya.
Diduga, telah terjadi kongkalikong dalam realisasi Dana Bos di SDN No.15 tersebut. Sementara, seluruh Dewan Guru lebih memilih bungkam meskipun sangat terlihat dari raut wajah terkesan menutupi kondisi sebenarnya. (Sulman/Red)