SumSel : Pemkot Prabumulih Sidak Pedagang dan Pembeli Yang Tidak Gunakan Masker

PRABUMULIH- JK. Menjelang akan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Prabumulih yang direncakan dimulai setelah lebaran nanti, maka Pemerintah Kota (PemkoT) Prabumulih kembali menghimbau masyarakat khususnya pedagang dan pembeli yang beraktivitas di Pasar untuk menggunakan Masker, menjaga jarak minimal satu meter dan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

Himbauan protokol kesehatan ini dilakukan langsung kepada pedagang dan pembeli di Pasar Tradisional Modern (PTM). Seluruh pedagang dan pembeli diwajibkan untuk menjalani arahan tersebut guna mendukung Pemkot Prabumulih dalam memutus mata rantai penyebaran wabah Virus Corona atau Covid-19.

Asisten 1, Drs. Aris Priadi, M.Si yang memimpin langsung Sidak kepada pedagang dan pembeli di PTM (Pasar Tradisional Modern) pada Kamis pagi (14/5/2020) mengatakan, Pemkot Prabumulih rutin melakukan himbauan dan sosialisasi langsung kepada pedagang dan pembeli untuk mengenakan Masker saat beraktifitas di Pasar.

Dengan dibantu Asisten III, Diskominfo, Camat Prabumulih Utara dan tim kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Prabumulih, pihaknya mendata setiap pedagang dan pembeli yang tidak menggunakan Masker.

Minggu depan pihaknya akan kembali turun ke Pasar untuk meninjau kembali kesadaran pedagang dan pembeli dalam mengenakan Masker dan menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Ini sosialisasi yang ke 6 (Enam) kalinya kita lakukan. Untuk berikutnya jika masih ada pedagang dan pembeli yang tidak mengenakan Masker maka akan dilakukan karantina di Rusunawa.

Kita harus bertindak tegas demi keselamatan bersama. Karena musuh yang kita hadapi ini adalah Virus yang tidak nampak secara kasat mata,” ujar Aris.

Lebih lanjut Aris mengatakan, dalam hasil Sidak penggunaan Masker di Pasar itu pihaknya masih mendapati beberapa pedagang dan pembeli yang tidak mengenakan Masker. Mereka kemudian di data dan di foto untuk dijadikan sebagai data.

“Mereka sudah kita beri Masker, jika kedepan masih kedapatan tidak menggunakan Masker maka dengan terpaksa akan kita karantina. Sekitar 80 persen pedagang dan pembeli sudah mengenakan Masker saat beraktivitas di Pasar,” imbuhnya.

Aris menuturkan, Pasar adalah pusat keramaian yang sangat rentan terhadap penyebaran Virus. Untuk itu pihaknya benar-benar memfokuskan sosialisasi protokol kesehatan di wilayah Pasar untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Covid-19.

Pihaknya juga menghimbau pedagang dan pengunjung Pasar untuk mencuci tangan sesudah beraktivitas di Pasar. Sejumlah alat cuci tangan yang dilengkapi dengan Sabun juga telah disiapkan disetiap sudut PTM.

Bahkan sejumlah Toko pun juga telah menyediakan alat cuci tangan di depan Toko agar dapat digunakan oleh pembeli sebelum dan setelah transaksi.

Asisten 1 beserta rombongan melanjutkan perjalanan memantau Posko Kelurahan Anak Petai dan Wonosari serta Posko pencegahan Covid-19 di Muntang Tapus, selain memantau, Asisten 1 beserta rombongan tersebut membagikan Masker, Hand Sanitizer juga perlengkapan APD di Posko tersebut.

Senada dengan Asisten 1, Kepala Diskominfo Prabumulih Drs.H.Muhammad Ali, M.Si menuturkan bahwa, sehubungan dengan telah disetujuinya Kota Prabumulih oleh Kemenkes RI untuk menerapkan PSBB, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak khawatir.

Karena hakekatnya PSBB mengharapkan partisipasi kita semua agar dapat disiplin mematuhi protokol Kesehatan dari Pemerintah, seperti wajib memakai Masker, Jaga Jarak, jangan ada kerumunan dan tetap tinggal dirumah, juga selalu mencuci tangan dengan Sabun. Tegasnya. (Yus)
Sumber:DiskominfoKotaPrabumulih

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *