Jawa Barat: Welcome Dinner, Tanda Dimulainya Rangkaian GTTG Nusantara ke-XXIII 2022 di Cirebon

jejakkasus.co.id, CIREBONWelcome Dinner atau Jamuan Santap Malam menjadi Agenda Pertama dari seluruh rangkaian perhelatan tahunan para Inovator Teknologi Tepat Guna (TTG) di Indonesia yang dikemas dalam Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTG) Nusantara ke-XXIII Tahun 2022 yang dilangsungkan di Pendopo Bupati Cirebon, Jawa Barat (Jabar), Selasa (18/10/2022) malam.

Welcome Dinner atau Jamuan Santap Malam merupakan Acara Kehormatan kepada Peserta GTTG Nusantara ke-XXIII yang dihadiri oleh Menteri Desa PDTT Gus Halim dan sejumlah Pejabat Kemendesa PDTT, Gubernur, Bupati, Wali Kota, Kepala DPMD se-Indonesia dan tamu undangan lainnya.

Pantauan jejakkasus.co.id, berbagai Sajian Menu Kuliner Khas Cirebon dihidangkan untuk menjamu seluruh tamu undangan yang hadir, seperti Empal Gentong, Nasi Jamblang, Tahu Gejrot, Es Tjampolay, Es Cuing dan lain sebagainya.

Charly Van Houten Artis Ibukota kelahiran Cirebon pun tampil menghibur para tamu saat menikmati Sajian Santap Malam. Kemudian disusul dengan penampilan memukau para Seniman Musik Tarling.

Bupati Cirebon Drs. H. Imron Rosyadi, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan, Welcome Dinner digelar menjadi rangkaian acara GTTG Nusantara XXIII. Selamat datang di Kabupaten Cirebon, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar dan terima kasih atas apresiasinya.

“Cirebon, selain kaya akan Kuliner dan Seni Budayanya, masyarakat Cirebon dikenal baik. Hal itu nampak apabila bapak dan ibu berkunjung ke Toko-toko Batik, pasti akan ditawari,” tutur Bupati Cirebon Imron dengan nada penuh guyon.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jabar UU Ruzhanul Ulum menuturkan, bahwa Pemprov Jabar terus fokus pada pembangunan desa di Jabar melalui berbagai program, di antaranya Desa Digital, Satu Desa Satu Produk, termasuk Gerbang Desa.

“Ini semua inovasi-inovasi untuk memberikan perhatian terhadap desa-desa di Jabar. Sehingga, dengan cara ini memajukan Jabar dengan tujuan Jabar Juara Lahir Batin adalah prioritas pembangunan. Alhamdulillah, kepemimpinan Pa Gubernur sudah mengentaskan desa sangat tertinggal dan desa tertinggal,” tutur Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum.

“Semua ini juga berkat kegigihan para pemimpinnya, termasuk Bupati yang hadir saat ini adalah orang-orang yang luar biasa, sehingga Jabar menjadi hebat,” ungkap Uu Ruzhanul Ulum yang disambut dengan tepuk tangan dari semua tamu undangan.

Usai menyampaikan sambutannya, Wagub Jabar menyerahkan hadiah kepada para Pemenang Lomba TTG Tingkat Provinsi untuk Kategori TTG Unggulan, TTG Inovasi, dan Posyantek Berprestasi.

Pada Kategori TTG Inovasi secara berurutan pemenangnya diraih Peserta dari Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang.

Untuk Kategori Lomba TTG Unggulan Juara Kesatu direbut Peserta asal Kabupaten Ciamis, selanjutnya urutan kedua dan ketiga dari Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Cirebon.

Kategori Posyantek Desa Berprestasi, Posyantek Mandiri Jaya (Kabupaten Subang) sebagai Juara I, disusul Posyantek Kondang Teknologi (Kabupaten Garut) dan Posyantek Ikhlas Rama (Kabupaten Bandung Barat) berada diperingkat kedua dan ketiga.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Desa PDT Gus Halim memberikan Penghargaan Percepatan Pembangunan Desa Tahun 2022, dan Penyematan Lencana Bhakti Desa Pertama  kepada 18 Bupati, dan khusus Wali Kota Banjar dianugerahi Lencana Bhakti Desa Utama, karena seluruh desanya Berstatus Mandiri.

Selain itu, 19 perwakilan desa di Jabar yang berhasil mencapai status Desa Mandiri menerima Lencana Desa Mandiri.

Begitu pula Gubernur Jabar, juga mendapat Penghargaan yang sama atas keberhasilannya dalam percepatan pembangunan desa tahun 2022 dan Lencana Bhakti Desa Pertama yang diterima oleh Uu Ruzhanul Ulum.

Selanjutnya, Gus Menteri juga menyerahkan Penghargaan sebagai bentuk apresiasi para mitra Kemendesa PDT, di antaranya PT. Pertamina Hulu Indonesia Regional III Zona IX dan Harian Kompas.

Dalam sambutannya, Gus Menteri menegaskan, bahwa perubahan status desa menjadi Desa Mandiri akan berkonsekuensi terhadap pendanaan yang semakin meningkat.

“Ini yang perlu saya tegaskan, karena masih banyak yang berpersepsi, bahwa ketika Desa Mandiri terus dananya berkurang justru itu terbalik,” jelas Gus Menteri.

“Justru dananya ditambah, karena yang digarap bukan barang yang konkrit. Misalnya pengembangan Sumber Daya Manusia, Optimalisasi Ekonomi Warga, atau Peningkatan Kesejahteraan,” terang Gus Menteri.

Di akhir sambutannya, Gus Menteri menegaskan, bahwa Pendulum Desa Mandiri terdapat pada pemberdayaan masyarakat, bukan lagi sekedar pembangunan desa. (OM JK)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *