Foto: Sesi foto bersama dalam kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita di Aula Bina Praja I Setda OKU Timur, Selasa (18/10/2022).
jejakkasus.co.id, OKU TIMUR – Stunting sering dianggap sebagai faktor keturunan (Genetik) sehingga banyak orang tua menerima dan tidak berbuat apapun untuk mencegahnya. Padahal, tinggi badan anak lebih dipengaruhi faktor selain genetik, yakni perilaku, gizi, lingkungan, dan pelayanan kesehatan.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) mengadakan Kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, di Aula Bina Praja I Setda OKU Timur, Selasa (18/10/2022).
Sub Koordinator BKBA dan Lansia Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Berdita, S.K.M., M.K.M., dalam sambutannya menjelaskan bahwa stunting itu bukan saja masalah kesehatan. Karena stunting itu ada dua indikator yaitu pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Salah satu yang harus kita pikirkan adalah bagaimana perkembangan anak agar bisa dimonitor. Mulai dari sebelum lahir sampai 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), karena fokus kita saat ini adalah di pencegahan,” jelas Berdita.
Lanjut Berdita, ke depannya fokus kita adalah untuk mencegah anak-anak Kabupaten OKU Timur, sehingga di masa yang akan datang SDM di sini akan menjadi SDM yang lebih unggul.
Sedangkan Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Adrian Helmi, S.K.M., M.M., menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten OKU Timur telah mengalami penurunan, dimana pada tahun 2019 angka stunting sebanyak 1,57%, kemudian tahun 2020 turun menjadi 0,64% dan tahun 2021 menjadi 0,58%.
“Walaupun mengalami penurunan, namun kita semua harus bekerjasama untuk mengupayakan Kabupaten OKU Timur Tahun 2024 Zero Stunting,” ungkapnya.
Adrian mengingatkan, agar semuanya diawali dengan hidup berencana, “Hindari 4 Terlalu, hamil terlalu muda, hamil terlalu tua, hamil terlalu sering dan hamil terlalu banyak” imbuh Adrian.
Sementara itu, laporan pelaksana yang disampaikan Cikna, A.M.Kep., mengatakan, bahwa kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 18-19 Oktober 2022 dan diikuti oleh peserta dari dua lokus kecamatan, yaitu Kecamatan Martapura dan Kecamatan Jayapura.
Diketahui, sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Ketua TP-PKK Kabupaten OKU Timur dr. Sheila Noberta, Sp.A., M.Kes., dan Widya Iswara Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel M. Jumliadi, M.Psi. (Yoga)
Editor: Fauzy
Sumber: Diskominfo Kabupaten OKU Timur
©Jejak Kasus