Jawa Tengah: Kasus HIV/AIDS di Dominasi Pria Usia Produktif di Bantul

jejakkasus.co.id, BANTUL – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mencatat total 118 kasus HIV dan AIDS tahun 2022 hingga bulan Juli, didominasi Laki-laki dengan usia produktif.

Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul dr. Sri Wahyu Joko Santoso menjelaskan, data akumulasi dari tahun 1993 sampai Juli 2022, total ada 476 kasus AIDS dan 1.491 kasus HIV di Bantul.

Rinciannya, untuk kasus HIV terdiri dari 972 Laki-laki, 515 Perempuan, dan 4 orang yang tidak diketahui umurnya.

Sedangkan, untuk kasus AIDS dari tahun 1993 hingga Juli 2022 rinciannya ada 299 Laki-laki, 176 Perempuan, dan satu tidak diketahui umurnya.

Mengerucut 3 tahun terakhir, kasus AIDS tahun 2020 ada 38 kasus yang terdiri dari 25 Laki-laki dan 13 Perempuan. Untuk tahun 2021 ada 24 kasus dengan rincian 13 Laki-laki dan 11 Perempuan.

“Tahun 2022, hingga bulan Juli ada 30 kasus (AIDS) yang didominasi Laki-laki 24 orang dan Perempuan 6 orang,” kata Okky dilansir detikjateng, Senin (5/9/2022).

Dari pengelompokan umur, penderita AIDS dengan rentang umur 1-4 tahun ada satu orang. Selanjutnya, untuk umur 20-29 ada 3 orang, umur 30-39 ada 6 orang, umur 40-49 ada 8 orang, umur 50-59 ada 10 orang, dan umur 60 ke atas ada 2 orang.

Lanjut Okky, untuk kasus HIV di Bantul tahun 2020 ada 103 kasus yang terdiri dari 68 Laki-laki dan 35 Perempuan. Tahun 2021 ada 109 kasus dengan rincian 71 Laki-laki dan 38 Perempuan.

“Tahun 2022, hingga Juli ada 88 kasus yang didominasi Laki-laki 68 orang dan Perempuan 20 orang,” ujar Okky.

Beralih ke penggolongan umur, penderita HIV di Bantul dari rentang umur 1-4 tahun ada satu orang. Umur 15-19 ada 4 orang, umur 20-29 ada 18 orang, umur 30-39 ada 30 orang, umur 40-49 ada 14 orang, umur 50-59 ada 16 orang dan umur 60 ke atas ada 5 orang.

“Sehingga, penderita HIV di Bantul ini paling banyak di usia produktif dan didominasi Laki-laki,” ucap Okky.

Okky meminta, agar masyarakat untuk selalu mengutamakan safety sex, yakni memakai Kondom saat berhubungan yang berisiko, dan setia pada satu pasangan.

Selain itu, berani untuk melakukan test HIV bila merasa berisiko, dan segera berobat seandainya diketahui tes positif HIV.

“Jauhi dan hindari faktor risiko tertular HIV, yaitu seks yang tidak aman, seperti berganti-ganti pasangan dan tidak memakai Kondom, penyalahgunaan Narkoba,” ucap Okky.

Okky menambahkan, bagi masyarakat yang ingin mengetahui status HIV-nya dapat mengakses layanan Konseling dan Testing HIV (KT HIV) di seluruh Puskesmas dan sembilan rumah di Bantul.

Pihaknya juga membuka perawatan dukungan pengobatan terkait HIV kepada masyarakat.

“Untuk PDP (Pelayanan, Dukungan, dan Pengobatan) di Puskesmas lebih mengarah ke pemberian Obat dan dukungan. Sedangkan, untuk perawatan dilakukan di RS,” imbuh Okky.

Berikut Lokasi Layanan Pemeriksaan Test HIV di Kabupaten Bantul

1. 27 Puskesmas di Kabupaten Bantul
2.RSUD Panembahan Senopati
3.RSPAU Hardjolukito
4.RS UII
5.RS PKU Muhammadiyah Bantul
6.RS Nur Hidayah
7.RS Rajawali Citra
8.RS Rachma Husada
9.RS Paru Respira
10.RS Santa Elizabeth

Lokasi pelayanan PDP HIV Kabupaten Bantul:

1. RSUD Panembahan Senopati
2. RSPAU Hardjolukito
3. Puskesmas Kretek
4. Puskesmas Srandakan
5. Puskesmas Kasihan 2
6. Puskesmas Sedayu 2
7. Puskesmas Banguntapan 1
8. Puskesmas Piyungan
9. Puskesmas Dlingo 1
10. Puskesmas Pajangan
11. Puskesmas Sewon 1
12. Puskesmas Imogiri 1

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *