Sumsel : Debu Batubara Resahkan Warga, Emak-Emak Kembali Turun ke Jalan

jejakkasus.co.id, LAHAT – Puluhan Emak-Emak kembali turun ke Jalan untuk berdemo terkait Debu Batubara yang ditimbulkan dari Mobil Angkutan Batubara yang melintas di Jalan Negara wilayah Merapi Area, membuat resah dan mengganggu, khususnya warga yang tinggal di Pinggir Jalan tersebut.

Ketua Aliansi Masyarakat Merapi Area Bersatu (AMMAB) Rozi Ardiansyah menjelaskan, Demo/Aksi yang dilakukan Emak-Emak, karena Perusahaan Batubara tidak kooperatif dengan aturan yang sudah dibuat.

“Terutama, masalah penanggulangan dampak lingkungan, khususnya Debu,” ujar Rozi saat ditemui awak media jejakkasus.co.id, Kamis (16/06/2022).

Rozi mengungkapkan, sebelum Demo, sudah beberapa kali pertemuan dilakukan dengan menghadirkan perwakilan dari Perusahaan Tambang Batubara tersebut.

“Namun, hasilnya tidak ada, yang hadir juga itu-itu saja. Malah mengutus orang yang tidak bisa mengambil kebijakan pada rapat itu. Seolah-olah mempermainkan,” jelas Rozi.

Lanjut Rozi, tidak sampai di situ, sebelumnya Emak-Emak yang tergabung di AMMAB pun telah menghadiri pertemuan yang dimediasi oleh Bupati Lahat di Opsroom secara tertutup pada Rabu, (15/06/2022).

“Tapi, hasilnya sama saja, tidak ada kesepakatan dengan Perusahaan Tambang Batubara tersebut,” kata Rozi.

Rozi menegaskan, AMMAB belum ada rencana melakukan Demo/Aksi. Adapun Aksi yang dilakukan Emak-Emak kemarin dilakukan secara spontan.

“Dan saya selaku Ketua Aliansi, selalu menyarankan kepada anggota Aliansi untuk taat aturan. Apa yang disampaikan Kapolsek terkait Aturan Demo itu benar, dan kami sepakat untuk itu. Tapi, kami juga berharap pemerintah ataupun pihak penegak hukum juga harus bertindak tegas terhadap perusahaan yang tidak taat terhadap aturan, atau yang melanggar hukum,” tegas Rozi.

Buntut dari itu, maka Emak-Emak nekad menyetop Mobil Angkutan Batubara yang hauling melintas di Jalan Negara.

Alasan Emak-Emak menyetop Mobil Angkutan Batubara, karena dampak Debu yang dirasakan oleh masyarakat Merapi Area, khususnya warga yang tinggal di Pinggir Jalan.

Sementara, Kades Banjarsari Aldiansah ketika dikonfirmasi terkait Demo Emak-Emak mengatakan, bukan Emak-Emak saja yang resah, tapi seluruh masyarakat Merapi Area. Karena Perusahaan Tambang Batubara sudah melanggar aturan penggunaan Jalan Negara.

“Masyarakat resah dengan Debu, ini bukan Emak-Emak saje (saja-red). Kalu (kalau-red) masalah aturan perusahaan yang lewat Jalan ini jelas sudah menyalahi aturan juga. Giliran warga yang salah ditindak, tapi perusahaan yang jelas salah seolah tutup mata,” sesal Kades. (RL/Red)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *