KUNINGAN- JK. Keluarga besar Pondok Pesantren Husnul Khotimah berduka, kehilangan salah satu santri terbaiknya ananda Muhammad Rozien (Kelas XII IPA) tadi malam (6/8) di Cirebon.
Isakan tangis yang begitu mendalam menyelimuti Pondok Pesantren Husnul Khotimah tadi malam. Rozien yang terkenal dengan baktinya kepada orang tua dan tidak mau menyusahkan orang tua kini harus mendahului kami lebih dulu.
Pukul 03.00 Wib tadi Muhammad Rozien dishalatkan, hampir seluruh santri ikut menshalatkan, semua terisak, apalagi tatkala ibundanya memberikan sambutan. Ibunya mengatakan bahwa beliau bersaksi bahwa anak-anaknya mencintai Pondok Pesantren Husnul Khotimah dan apa-apa yang di dalamnya. Beliau bersaksi bahwa anaknya adalah anak yang berbakti kepada orangtua.
Di akhir hidupnya dia tidak mau menyusahkan orangtua. Itu terbukti dialah yang meminta ibunya untuk menunggu di seberang jalan, biar dia yang nyamperin ibunya, biar mobil yang membawa ibunya tidak berputar lagi. Tapi di tengah dia menghampiri ibunya, seseorang yang tidak bertanggung jawab tiba-tiba melukainya hingga ia harus dibawa ke Rumah Sakit, namun nyawanya tak tertolong. Sekarang jenazah dipulangkan ke Banjarmasin, kalimantan Selatan bersama pengurus Pondok Pesantren Husnul Khotimah
Subhanallah, walau dalam kondisi duka yang mendalam, ibunda Rozien masih sempat menitipkan permintaan terakhir putranya, “ ini bingkisan (oleh-oleh) untuk dibagikan ke teman-teman kamar Rozien”. Ternyata itu adalah oleh-oleh terakhir dari Rozien, ia meminta ibunya untuk membawakan oleh-oleh buat teman-temannya. Semoga Allah mengampuni dosanya, menerima setiap amal ibadahnya dan dijadikan syahid di jalanNYA. Aamiin. (Red)