jejakkasus.co.id, JAKARTA – Sejumlah Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di Lingkungan Kompleks Parlemen telah menerapkan lockdown setelah ditemukannya kasus penularan Covid-19 pada 89 orang.
Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPR RI) Indra Iskandar, bahwa sampai saat ini yang menerapkan lockdown adalah Komisi I DPR dan ruang kerja pimpinan DPR.
Penerapan lockdown ini merupakan inisiatif masing-masing AKD.
“Di Komisi I DPR sudah lockdown dan lingkungan ruang kerja pimpinan DPR di lantai 4 sudah sejak minggu lalu,” ujar Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/2/2022).
Indra menambahkan, pimpinan DPR juga telah memberikan instruksi kepada para anggota dewan untuk sementara waktu tidak melakukan kunjungan-kunjungan kerja.
“Berkaitan dengan kegiatan kunjungan kerja oleh pimpinan DPR juga akan diperketat, bahkan sementara akan dilakukan stop dulu, tapi itu akan disampaikan di Bamus terdekat, jadi ini bagian dari pengendalian semua kegiatan dewan,” kata Indra.
Indra menuturkan, DPR juga membatasi jam kerja. Untuk hari biasa maksimal hanya sampai pukul 15.30 WIB, dan untuk hari Jumat sampai pukul 15.00 WIB.
“Nah, untuk di Lingkungan Setjen sudah dilakukan edaran di tanggal 26 Januari, bahwa maksimal kegiatan WFH dan WFO itu 50 persen,” ungkap Indra.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan, terdapat sembilan anggota dewan yang terpapar Covid-19. Kemudian 80 orang di lingkungan DPR terpapar Covid-19. Mereka terdiri dari Pejabat Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan tenaga ahli anggota DPR.
Sehingga, total keseluruhan berjumlah 89 orang.
Namun demikian, Indra tidak ingin mengungkap siapa saja anggota dewan yang tertular Covid-19 tersebut, yang pasti saat ini sembilan anggota DPR tersebut sudah menjalani karantina mandiri.
Indra mensinyalir para anggota DPR yang terpapar Covid-19 bukan berasal dari Lingkungan Kompleks Parlemen.
Pasalnya, sebelum pembukaan masa sidang anggota dewan banyak yang mengunjungi Dapilnya masing-masing. (Ratu-001)
