jejakkasus.co.id, CIREBON – Pembangunan Rel Layang Kereta Api Indonesia (KAI) di Kota Cirebon ditaksir bakal menghabiskan sedikitnya Rp 5,6 triliun dan diharapkan dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Biaya pembangunan Rel Layang tersebut memang tidak murah, namun diyakini bakal menjadi solusi masalah kemacetan yang ditimbulkan perlintasan sebidang.
Rel Layang KA Kota Cirebon diusulkan dibangun mulai dari Pegambiran sampai Krucuk, atau Jalan Slamet Riyadi dengan Panjang Rel Layang setidaknya 7 kilometer, sehingga tidak ada lagi perlintasan sebidang yang menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Untuk setiap kilometer, ditaksir setidaknya butuh dana mencapai Rp 600 juta. Namun itu belum termasuk dengan perubahan didua Stasiun, yakni Kejaksan dan Prujakan.
Sebab, dengan Rel Kereta Api yang berada diatas jalan, otomatis kedua Stasiun tersebut harus menyesuaikan, sehingga Peron tempat naik dan turun penumpang juga mesti berubah.
Menurut keterangan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, sejauh ini sedang melakukan studi kelayakan untuk rencana tersebut.
Bahkan, rencananya bukan hanya di Cirebon, tetapi mencakup Semarang, Sabtu (28/1/2022). (Arif/Yd/SH Tim JK)