SumSel : Rumah Warga Korban Angin Puting Beliung dihargai Dinsos 1 Dus Intermie dan 10 Kg Beras

MUSIRAWAS- JK. Rumah warga korban angin puting beliung dihargai Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas dengan satu dus Intermie dan Sepuluh kilo Beras.

Ujian atau cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa untuk umatnya dengan berbagai cara, ada yang namanya Sunami, Gempa Bumi, Banjir dan kebakaran.

Lain lagi yang dialami oleh warga Dusun Tujuh Desa Q1 Tambah Asri, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, belum lama ini telah terjadi bencana alam Angin Puting Beliung.

Kristianti, (21 tahun) istri dari Ardi (24 tahun) warga Desa Q1 Tambah Asri, Dusun 7 salah satu keluarga yang mengalami bencana alam Angin Puting Beliung tersebut berhasil di konfirmasi oleh Jejak Kasus dikediamannya (minggu, 22 Maret 2020 pukul 10:15 Wib).

Kristianti yang dipanggil Tanti mengatakan, memang benar kami telah mengalami bencana alam Angin Puting Beliung pada tanggal 6 Nopember 2019 lalu, kami disini yang mengalami bencana ini sebanyak empat orang yaitu: Murdianto, Winarti, Kristianti warga Dusun tujuh dan Lubis warga Dusun enam Desa Q1 Tambah Asri.

Dari ke empat orang korban tersebut, rumah saya yang paling parah, rumah saya tersebut baru selesai dibangun, belum dihuni, tapi ketika tanggal 6 Nopember 2019 tersebut sekira pukul 17:30 Wib (menjelang maghrib) terjadilah Angin Puting Beliung tersebut, dan atap rumah saya terbang, bangunan bagian dapurnya ambruk.

Karena kami belum menempati rumah tersebut, Alhamdulillah sekeluarga selamat, setelah itu kami melaporkan kejadian ini ke Pemerintah Desa Q1 Tambah Asri, keesokan harinya pak Kadus, pak Kades dan pak Camat langsung datang meninjau kelokasi rumah saya yang hancur ini, ujar Tanti.

Saya berharap sekali bencana ini mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah, baik itu dari Desa, Camat terutama dari bapak Bupati, atau paling tidak dari Dinas atau instansi yang terkait.

Pada akhir Desember 2019 menjelang tahun baru 2020 lalu, saya mendapat kunjungan dari orang Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas yang didampingi oleh pak Kadus, awalnya kami berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban kami untuk mendirikan atau membangun rumah kami yang hancur tersebut.

Namun setelah mendapatkan bantuan dari pihak Dinas Sosial berupa Intermie sebanyak satu dus dan beras sebanyak sepuluh kilo, ditambah lagi pembicaraan orang dari Dinas Sosial hanya ini yang dapat diberikan oleh pihak pemerintah dan mengenai bantuan lainnya karena sudah akhir tahun anggaran jadi tidak ada, dan kami sampai saat ini tidak ada bantuan apapun dan dari siapa pun, kalau bapak tidak percaya silahkan tanya sama pak Kadus kami, ujar Tanati kepada Jejak Kasus dengan nada kecewa.

Kadus Dusun Tujuh Wasingus ditempat yang sama (kediaman Tanti minggu, 22 Maret 2020 pukul 11:30 Wib) membenarkan adanya bencana alam di Desa Q1 Tambah Asri, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, memang jumlah korban ada empat orang yang paling parah hanya rumahnya pak Ardi atau ibu Tanti ini, sementara yang lain tidak seberapa, dan diperbaiki sendiri, kalau mengenai bantuan yang telah diterima oleh korban (ibu Tanti, red) benar mereka hanya menerima intermie satu dus dan beras sebanyak sepuluh kilo.

Ketika orang dari dinas sosial menyerahkan bantuan tersebut kepada pihak korban itu bersama saya, karena saya yang diperintahkan oleh Sekdes untuk mendampingi, memang secara manusiawi sangat tidak wajar atau tidak sebanding korban yang rumah hancur hanya mendapatkan bantuan seperti itu.

Kadus juga membenarkan kalau orang dari Dinas Sosial mengatakan kalau bantuan lainnya tidak ada, karena ini sudah dipenghujung tahun dan anggarannya tidak ada, kalaupun ada tahun 2020 nanti, ujar Wasingus menirukan pembicaraan orang dari Dinas Sosial tersebut, namun sayang Wasingus lupa siapa nama petugas dari Dinas Sosial tersebut.

Kades Q1 Tambah Asri Arifin saat di hubungi oleh Jejak Kasus VIA Handphone malam ini (20:59 Wib) membenarkan adanya bencana alam tersebut, namun Arifin mengatakan dari ke empat korban tersebut, yang dua tidak seberapa, satu lagi ada atapnya yang lepas karena dia orang berada jadi dia perbaiki sendiri dan yang satu lagi anaknya pak Masilan warga Dusun tujuh Tanti, rumahnya baru dibangun dan belum selesai benar.

Ketika Angin Puting Beliung rumahnya ibu Tanti ini memang ambruk, atap serta kayunya lepas semua dan hancur tepatnya sudah tidak bisa dipakai lagi, sebagian badan rumahnya atau bagian belakang atau dapurnya ambruk sehingga ibu tanti mengalami kerugian jutaan rupiah.

Ketika ditanya tentang bantuan dari Dinas Sosial dengan gamblang Arifin mengatakan saya tidak tau bantuan berupa apa yang diberikan oleh orang dari Dinas Sosial tersebut, karena saya dan Sekdes ada kegiatan, sehingga saya perintahkan melalui Sekdes agar Kadus yang menghantar dan mendampingi orang dari Dinas Sosial tersebut.

Saat ditanya Jejak Kasus wajarkah warga yang mendapat bencana alam hanya mendapatkan bantuan berupa satu dus intermie dan sepuluh kilo beras, dengan tegas Kepala Desa Q1 Tambah Asri mengatakan bahwa, bantuan itu sangat tidak sesuai atau tidak manusiawi.

Masih menurut Arifin, kami dari warga Dusun Tujuh telah melakukan bantuan secara sukarela kepada korban ibu Tanti berupa uang lebih kurang satu juta rupiah dan itu sudah diberikan melalui kadusnya, selain dari itu juga akan kami masukan ke anggaran Desa agar korban bisa memperbaiki kembali rumahnya, memang mungkin tidak mencukupi, tapi paling tidak bisa meringankan beban pihak korban untuk memperbaiki rumahnya kembali, sembari mengakhiri bincangnya dengan Jejak Kasus. (Hab)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *