jejakkasus.co.id, CIREBON – Indonesia dengan bangga memperingati Hari Batik Nasional setiap 2 Oktober.
Perayaan ini dimulai sejak UNESCO menetapkan Batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Ada beberapa kriteria dari UNESCO yang membuat Batik mendapatkan gelar kebanggaan tersebut, diantaranya adalah teknik yang diturunkan dari generasi ke generasi, simbolisme, dan budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.
Sejak pengakuan tersebut, Indonesia makin lekat dengan Batik. Tiap-tiap daerah mulai memperkenalkan motif Batik khusus dengan warna yang unik kebanggaan mereka.
Hari Batik Nasional juga menjadi sebuah momentum pelestarian dan pengenalan Batik kepada dunia Internasional.
Batik yang identik sebagai Kain Tradisional, dulunya digunakan untuk menggendong Bayi.
Tapi kini, Batik berkembang sedemikian rupa dan menjadi item fesyen penting didunia.
Sudah ada banyak brand fesyen khusus Batik di Indonesia dan Luar Negeri.
Wakil Walikota Cirebon Dra. Hj. Eti Herawati mengatakan, Kain Batik bukan hanya sekadar Kain bermotif, namun memiliki simbol yang kaya akan nilai dan makna.
Seperti di kota tercinta ini, Cirebon yang merupakan penghasil Batik dengan motif serta corak yang kuat dan khas.
Hj. Eti membeberkan, banyak Pengrajin dan Pengusaha yang sukses membawa Batik, bukan hanya di kancah Nasional tapi juga Internasional.
“Di Cirebon, ada sahabat saya Mas @hisyam.suleiman, dari EB Batik Tradisional Cirebon, tidak hanya menjual Batik yang cantik-cantik, tapi juga menyediakan tempat workshop membuat Batik langsung bersama para Pengrajinnya, mulai dari memberi malam mengikuti pola tersebut, hingga proses pencucian, pewarnaan dan pengeringan,” jelasnya, Sabtu (02/102021).
Selain itu, juga ada edukasi tentang motif yang sedang dibuat, karena ragam motif Batik Cirebon yang bervariasi.
Kemudian, ada @batik_atthaya yang memiliki ciri khas pangkaan dan memiliki cerita di setiap motifnya.
Tidak kalah menarik juga ada Batik Story Kriyan @institute_of_batikstorykriyan yang terus bertranformasi menjadi Batik unggulan dan memiliki ciri khas pewarna alam.
Tidak hanya pada warna Batik, motif Batik Kriyan juga mengangkat motif Daun Jati yang memiliki filosofi mengenang Sunan Gunungjati dalam Syiar Agama Islam di Pulau Jawa.
“Ada juga Batik dari Ibu Ninik Masina, generasi kelima penjaga filosofi Batik Trusmi. Tentu dengan kualitas dan motif yang penuh filosofi,” ungkapnya.
Masih banyak lagi Pengrajin dan Pengusaha Batik yang sudah turut andil menduniakan Batik.
“Semoga upaya yang dilakukan selama ini bagian dari melestarikan dan menjaga Batik sebagai Warisan Budaya Indonesia. “Selamat Hari Batik Nasional,” pungkas Hj. Eti. (Om JK)