Jawa Barat: Talk Show Program Inkubasi Magang Santri, Ciptakan Santri Berkualitas

jejakkasus.co.id, CIREBON – Pemerintah memberikan perhatian besar pada kesediaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi revolusi industri.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo memulai langkah peningkatan kualitas SDM, salah satunya dengan Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Secara khusus, Presiden mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK untuk peningkatkan kualitas dan daya saing.

Inpres tersebut memuat langkah yang perlu dilakukan dalam upaya revitalisasi, yaitu seperti penyelarasan kurikulum dengan kompetensi kerja, serta kerjasama dengan dunia industri.

Dua hal ini, yang pertama penyelaran kurikulum dengan kompetensi kerja, dan kedua kerjasama SMK dengan industri seringkali menjadi akar permasalan penyerapan angkatan kerja.

Melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Pesantren sekarang punya peran lebih dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing masyarakat.

Lembaga Pesantren dalam menjalankan peran Dakwah nya juga punya peran pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. Diharapkan peran Pesantren dapat seimbang ketiga-tiganya, Pendidikan-Dakwah dan Ekonomi. Peran pesantren juga dapat berjalan seimbang ketiga-tiganya, Pendidikan-Dakwah-Ekonomi.

Khazanah tentang pendidikan Pesantren yang kaitannya dengan pemberdayaan ekonomi yang seyogyanya punya porsi yang sama dengan pendidikan yang berkaitan dengan Dakwah.

Sehingga, Santri yang baru lulus dari Pesantren lebih aware terhadap kebutuhan kompetensi. Dan Alhamdullilah, dunia Pesantren semakin hari semakin memperhatikan kebutuhan kompetensi Santri nya, salah satunya seperti Balai Latihan Kerja (BLK) di Pesantren, terdata 2000 BLK di Pesantren, untuk membekali Santri nya dengan keterampilan kerja.

Alhamdullillah, dalam membekali Santri dengan keterampilan kerja, pada hari ini Rabu, (18/08/2021) bertempat di Hotel Aston Cirebon, 12 Kepala Sekolah (Kepsek) berbasis Pesantren se-Jawa Barat sepakat untuk berpartisipasi.

Satu forum untuk mendiskusikan pengembangan SMK Pesantren yang lebih berdampak, lalu dilanjutkan dengan penempatan Santri terpilih untuk magang.

Program ini adalah kolaborasi GIZ German, Jari dan Staf Khusus Presiden RI.

“Saya sangat berterima kasih kepada GIZ Jerman dan Jari atas kesediaannya berkolaborasi untuk kebermanfaatan Santri dan Pesantren. Semoga program ini berjalan lancar, menjadi berkah, dan berlanjut dengan kolaborasi lainnya,” harap Romzi Ahmad.

Awak media ini juga sempat berbincang dengan peserta yang hadir diacara ini, Haris Guru SMK Bidang Sejarah dari Pesantren Cipulus Purwakarta, Jawa Barat mengatakan, link in made dunia kerja khusus program magang dengan industri perusahaan multi nasional khususnya Negara Jerman melalui program ini.

“Terkait informasi SMK berbasis Pesantren dan dari tindak lanjut kegiatan ini akan kami sampaikan kepada murid didik kami, agar para murid dapat termotivasi untuk belajar lebih giat lagi, yang nantinya para murid didik kami siap berkompetisi dengan Santri-Santri lainnya untuk magang di perusahaan Jerman yang telah bekerjasama dengan Jari Fondation,” ucap Haris.

Terpantau awak media Jejak Kasus, hadir mengikuti acara Program Inkubasi Magang Santri, diantaranya Asisten Pemerintahan dan Kesra, Setda Kabupaten Cirebon Drs. H. Asdullah, M.M., dan 12 Kepala Sekolah Tingkat SMK se-Jawa Barat. (Ujang JK)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *