jejakkasus.co.id, BOJONEGORO – Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatakan beberapa minggu terakhir, khususnya di Kabupaten Bojonegoro yang saat ini menjadi salah satu wilayah yang warganya banyak terpapar virus corona.
Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menangani pamdemi virus corona ini. Mulai dari diadakannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), membatasi kegiatan masyarakat seperti bekerja, belajar dirumah, dan pemerintah juga tak hentinya mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) seperti memakai Masker, mencuci tangan di air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Pada akhir 2020 lalu, telah ditemukan vaksin yang diharapkan menjadi salah satu upaya untuk menekan penyebaran virus corona, ada 2 vaksin yang mendapatkan ijin edar yaitu vaksin Sinovac dan Pfizer. Vaksin corona tersebut telah diedarkan, bahkan beberapa daerah sudah melakukan vaksinasi massal.
Pemerintah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro telah menyiapkan 32 ribu dosis vaksin untuk masyarakat umum. Yang bertujuan untuk mempercepat kekebalan kelompok atau herd immunity.
Vaksinasi ini nantinya akan dilaksanakan di desa atau kecamatan secara gratis, yang mana sasaran vaksinasi adalah masyarakat yang berusia mulai 18 tahun keatas atau yang sudah memiliki KTP terutama bagi masyarakat Lanjut Usia (Lansia).
Salah satu daerah di Kabupaten Bojonegoro, yaitu Kelurahan Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, mengadakan vaksinasi massal yang bertempat di Balai Desa Tumbrasanom. Bagi warga yang ingin divaksin, datang ke Kantor Kelurahan lalu melakukan pendaftaran dengan membawa identitas diri atau KTP untuk selanjutnya dilayani vaksin oleh petugas.
Data dari peserta vaksin ini diperlukan untuk dilaporkan ke Pemerintah Pusat. Apabila ada kebutuhan tambahan, Pemerintah Pusat yang akan mengupayakan untuk memenuhinya, supaya proses vaksinasi berjalan dengan lancar.
Vaksinasi massal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah yang menargetkan vaksinasi satu juta orang per hari.
Selain untuk mendukung Program Pemerintah “Satu Juta Orang Per Hari,” vaksinasi perlu dilakukan agar masyarakat memiliki kekebalan terhadap virus corona. Sebagai upaya menekan angka penyebaran virus dan bisa melindungi mereka yang tidak bisa divaksin.
Oleh: Lulu Martha Hapsari – Ilmu Pemerintahan – Universitas Muhammadiyah Malang