SUKABUMI- JK. Investasi dengan iming-iming keuntungan besar dan dalam waktu singkat memang terdengar menggiurkan. Tidak mengherankan kalau iming-iming ini mampu menjerat banyak orang. Walaupun sudah banyak yang menjadi korban, masih saja ada yang tertipu dengan penipuan bermodus investasi ini.
Target dari penipuan investasi juga beragam, namun kebanyakan adalah mereka yang sekiranya tidak memiliki pengetahuan tentang investasi. Oleh karenanya, penting bagi siapapun untuk mengetahui bentuk-bentuk penipuan berkedok investasi. Di sisi lain, masyarakat juga harus mengetahui apa saja syaratnya bagi sebuah lembaga agar dapat menjadi lembaga investasi secara legal.
Berikut adalah skema atau kedok penipuan investasi yang sering digunakan. Setelah itu, anda akan diajak untuk mengetahui lebih jelas mengenai persyaratan legal dari lembaga investasi.
TESSLINE ini sifatnya berantai hingga sulit untuk menangkap otak atau pemain utamanya. Caranya adalah seseorang menawarkan investasi dengan pengembalian yang besar. Lalu orang pertama yang berhasil dimasukkan ke Skema ini menjadi tangan kanan dan perlu mengajak orang lain lagi, begitu seterusnya.
Pada awalnya orang ini akan menerima apa yang dijanjikan, yaitu keuntungan dari investasi. Namun yang tidak disadari korban adalah untung yang mereka terima adalah uang dari orang-orang berikutnya yang diajak. Jika rantai ini putus, maka keuntungan yang dijanjikan akan berhenti pula. Orang pertama yang membangun rantai akan pergi dengan uang yang sudah didapatkan dari jaringan di bawahnya.
Si pelaku utama atau orang yang memulai ini sulit untuk ditangkap dan yang biasanya tertangkap adalah si tangan kanannya. Satu hal yang harus anda ingat, TESSLINE bukanlah Multi Level Marketing (MLM). TESSLINE tidak memiliki produk yang jelas, baik berupa barang atau jasa. Hanya janji investasi dengan keuntungan yang sangat tinggi. Sehingga, anda harus berhati-hati dalam membedakan kedua bentuk ini.
Bisa dibilang ini adalah modus penipuan yang paling tradisional. Namun sayangnya masih saja banyak yang tertipu. Keinginan untuk mendapat keuntungan dalam jangka waktu yang cepat menjadikan banyak orang yang tertipu.
Dalam kasus ini, satu hal yang tidak diketahui oleh korban adalah uang Dollar hasil penggandaan adalah uang Idr. Selain itu, penggandaan uang hanya bisa dilakukan oleh pihak yang berwenang. Seperti di Indonesia, hanya pihak BI yang boleh mendistribusikan uang. Jika ada yang menjanjikan penggandaan uang, berarti orang tersebut melakukan tindak kriminal.
Ada banyak risiko yang akan ditanggung oleh korban dari penipuan ini. Korban akan malu karena tertipu dengan modus investasi tradisional seperti ini. Dia pun akan takut karena harus berurusan dengan pihak berwajib. Hal ini pun bisa jadi akan menyeret mereka ke persidangan karena mereka ikut serta dalam penggandaan dan penyebaran uang secara ilegal. Belum lagi uang korban tidak akan kembali walaupun akhirnya pelaku dijatuhi hukuman.
Bagaimana mengetahui ciri-ciri penipuan investasi ?
Setelah mengetahui modus yang digunakan untuk melakukan penipuan berkedok investasi, kali ini anda juga harus mengetahui ciri-ciri umum pada penipuan investasi agar dapat di antisipasi terkait penipuan investasi.
Bagi hasil yang menggiurkan
Iming-iming bagi hasil yang besar memang selalu menggiurkan. Mereka yang melakukan penipuan dengan kedok investasi akan mengatakan bahwa anda nantinya bisa mendapatkan bagi hasil yang besar.
Jangan percaya, jika ada yang menjanjikan keuntungan investasi hingga 01% per hari. Sedangkan Yield tertinggi untuk investasi saham adalah 27% per tahun dan 22% per tahun untuk Reksadana campuran. Jadi, jika keuntungan dirasa terlalu menggiurkan, disitulah anda harus curiga.
Gampang dimengerti
Untuk bisa membuat keputusan tentang investasi, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Hal ini dikarenakan anda harus paham apa yang anda investasikan, keuntungannya, legalitas perusahaannya, dan berapa banyak uang yang berani anda korbankan.
Jika ada yang menawarkan investasi dengan penjelasan singkat seperti “titipkan uang dan dapat keuntungan”, maka anda harus mempertanyakan kebenaran dari investasi yang ditawarkan. Jangan pernah lupa untuk menanyakan bagaimana menjalankan uangnya atau bagaimana uang itu nantinya akan dikelola. Tidak akan rugi meluangkan waktu untuk bertanya lebih mendalam, karena jika tidak, anda bisa saja jadi korban penipuan.
Penggunaan tokoh untuk menarik minat
Banyak perusahaan investasi ilegal yang menggunakan tokoh atau nama orang terkenal untuk menarik minat calon investor. Jika seseorang menawarkan investasi pada anda dengan sedikit penjelasan mengenai bisnisnya kemudian menunjukkan nama orang terkenal atau tokoh yang juga bergabung, maka anda patut curiga. Karena anda tidak pernah tahu apakah orang terkenal atau tokoh itu benar-benar bergabung atau tidak. Lebih aman lagi, jangan sampai rasa simpati menghilangkan sifat kritis anda.
Tidak memiliki penjelasan tertulis
Anda juga patut curiga jika orang yang menawarkan investasi tidak memiliki booklet atau penjelasan tertulis mengenai produk investasinya. Terkadang hanya ada selebaran dengan foto tokoh masyarakat dan tulisan kecil yang tidak mudah dibaca.
Selalu minta penjelasan tertulis kepada siapa saja yang menawarkan investasi pada anda. Lebih baik lagi jika anda meminta waktu untuk berfikir selama beberapa hari agar bisa mencari tahu lebih banyak lagi mengenai produk investasi yang ditawarkan.
Anda harus mengajak orang lain
Ini adalah salah satu alasan yang paling jelas kenapa anda tidak boleh bergabung dalam investasi yang mengharuskan anda mengajak orang lain. Tidak dipungkiri bahwa banyak investasi bodong yang berkedok MLM dan menjadikan perputaran uang sebagai bisnisnya. Yang paling disayangkan adalah masih banyak yang tertarik untuk bergabung.
Saat anda ditawari untuk bergabung dalam model investasi seperti ini, ingatlah Skema Ponzi. Investasi ini tidak akan berlangsung lama, karena tidak ada perputaran uang sebenarnya. Jika ada yang berhenti mencari orang untuk berada di struktur bawahnya, maka tidak ada lagi uang untuk dibagikan.
Pengetahuan yang benar mengenai investasi merupakan kebutuhan yang harus dimiliki oleh semua orang. Setelah diketahui berbagai jenis penipuan berkedok investasi mungkin saja nantinya akan bermunculan lagi jenis penipuan baru.
Oleh karenanya, bersikaplah kritis dan lakukan observasi yang cukup agar tidak terjebak investasi bodong. (Tim Jejak Kasus, Biro Sukabumi)