CIREBON- JK. Musholah Atarbiyah Desa Wiyong, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, peringati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Kegiatan dilaksanakan hari Minggu tanggal 22 Pebruari 2021.
Bertempat dihalaman Musholah Atarbiyah, kegiatan dihadiri oleh Kuwu/Kepala Desa dan Perangkat Desa Wiyong dan Santri, orang tua Santri, Staf Guru dan Pengurus Musholah Atarbiya diantaranya, Ustad Mukodim, Iwan, Iman, Apudin, Nasir, Dasmo, Joni, Rudi, Imron, Tarno, Tasnija, Tarsudi, Ade, Budi, Leman, Jono dan Ustadz Rosad dengan menggunakan standar protokol kesehatan.
Ustad Mukodim Ketua Panitia kegiatan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bekerja sama mensukseskan kegiatan tersebut.
“Semoga apa yang kita lakukan dicatat oleh Allah SWT sebagai Amal Ibadah, atas nama Panitia, saya juga memohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan selama kegiatan,” ucapnya.
Menjelaskan pentingnya, mengingat perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW.
“Isra Miraj merupakan hari dimana perjalanan spiritualitas yang sangat luar biasa bagi Nabi Muhammad SAW. Peringatan ini sangat tepat, karena Bangsa Indonsia saat ini banyak menghadapi cobaan terutama dimasa pandemi Covid-19, bukan hanya perjalanan spiritual, tapi juga perjalanan batin,” terangnya.
Peringatan Isra Miraj ini merupakan kisah spiritualitas Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Mekkah ke Masjidil Aqsha, dan kemudian ke Sidratul Muntaha.
“Banyak manfaat yang dapat kita petik, salah satunya Allah SWT telah memberikan segala jalan keluar terhadap segala permasalahan yang dihadapi oleh Nabi Muhammad SAW dengan petunjuk salat.”
Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin yang sangat mementingkan kepentingan para Umatnya dengan meminta pengurangan Shalat Wajib yang awalnya sangat banyak, menjadi Shalat Lima Waktu.
“Nabi memikirkan Umatnya, sehingga saat ini kita melaksanakan Shalat Wajib Lima Waktu dalam satu hari. Itu merupakan upaya Nabi meminta kepada Allah SWT agar manusia menjalankan kehidupan dunia dengan baik.”
Lahirnya Isra Miraj berawal dari cobaan yang didapat Nabi Muhammad SAW saat ditinggalkan Pamannya, diembargo ekonominya, hingga diusir dari Kampungnya yang berakibat goncangan yang luar biasa bagi hati Nabi.
“Nabi mendekat ke manusia dan penguasa, tidak ada yang menolong. Maka Nabi diundang ke Sidratul Muntaha oleh Allah untuk diobati hatinya melalui perintah Shalat.”
Kegiatan dimulai pagi hari pukul 06.00 WIB doa bersama dan dilanjut pukul 09.00 WIB pagi acara anak-anak Santri Musholah Atarbiyah Jalan Kaki dan dilanjut pukul 13.00 WIB Pengajian oleh Hj. Fatma dari Cirebon, malamnya pukul 20.00 WIB acara Wisuda anak-anak Musholah Atarbiya yang berjumlah 50 orang, dilanjut Drama Kolosal oleh anak-anak Santri Atarbiyah dan dihadiri KH. Saiful Bakri dari Indramayu dan ditutup doa bersama. (Ron)