Jawa Barat : Kick Off Perusahaan Patungan Dan Peletakan Batu Pertama Pabrik Pupuk Organik

KUNINGAN- JK. Kabupaten Kuningan terutama di Kecamatan Cigugur Blok Cisumur, Kelurahan Cipari, lebih dari 5 tahun belakangan ini menghadapi permasalahan besar yang disebabkan oleh Kotoran Hewan (Kohe), khususnya dari Sapi Perah. Dampak dari masuknya Kotoran Hewan ke Sungai dan saluran mengakibatkan beberapa permasalahan terutama pencemaran Air dan Tanah. Tentu permasalahan Kotoran Hewan (kohe) selama ini telah berdampak sosial-ekonomi yang tidak sedikit kepada masyarakat sekitar. Selasa (02/02/ 2021)

Pemerintah Kabupaten Kuningan telah mengambil langkah-langkah untuk menjadi solusi bagi penyelesaian permasalahan Kotoran Hewan (Kohe) tersebut.

Adapun berbagai tindakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan diantaranya 1). Pembuatan tempat penampungan Kotoran Hewan (Kohe) di Tanah Pemda Blok Cipari agar tidak dibuang atau terbuang ke Sungai. 2). Pembuatan bangunan untuk pengolahan Kohe menjadi Pupuk. 3). Meminjamkan Mobil Operasional untuk angkutan Kotoran Hewan (Kohe) dari Peternak ke tempat penampungan Kohe di Blok Cipari, 4). Melaksanakan sosialisasi yang optimal kepada para Peternak. 5). Melaksanakan dialog dengan berbagai pihak untuk penyelesaian permasalahan ini, serta 6.  Langkah-langkah strategis lainnya,

Perumda Aneka Usaha Kuningan sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang juga bagian dari Pemerintah Kabupaten Kuningan mendorong pertumbuhan ekonomi Daerah terus mencari solusi-solusi komprehensif yang berorientasi kepada penyelesaian jangka panjang dan berkelanjutan untuk menuntaskan permasalahan Kohe ini.

Perumda berinisiatif untuk melakukan pendekatan bisnis dalam penyelesaian permasalahan tersebut dengan menggandeng berbagai mitra.

Perumda Aneka Usaha Kuningan dengan mitra PT Citra Agrifarmerindo dan Koperasi Serba Usaha Karya Nugraha telah bersepakat untuk membangun perusahaan patungan dibidang Industri Pupuk Organik.

PT Cipta Agrifarmerindo telah memiliki pengalaman dibidang Industri Pengolahan Pupuk Organik dan juga memiliki jaringan dan kerjasama dengan PT Pupuk Indonesia.

Adanya kerjasama dengan PT Citra Agrifarmerindo merupakan upaya untuk menyerap produk dari Pabrik yang akan dibangun.

Perumda juga bermitra dengan Koperasi Serba Usaha Karya Nugraha yang memiliki bahan baku Kotoran Hewan (Kohe). Dengan demikian, dari sisi Pasar dan bahan baku, telah adanya kepastian.

Produk Pupuk Organik yang dihasilkan dari Pabrik yang akan dibangun ini telah memiliki Pasar tetap yaitu, PT Pupuk Indonesia serta kepastian bahan baku dari Koperasi Serba Usaha Karya Nugraha Kemitraan Tripartrit ini menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi permasalahan terhadap Kotoran Hewan yang sudah mewabah dalam 10 tahun ini.

Kehadiran Pabrik Pupuk Organik ini menjadi bagian dalam membuka serapan tenaga kerja sehingga dapat berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

Perumda Aneka Usaha juga berkolaborasi dan mendukung program Pemerintah Kabupaten Kuningan yaitu, Petani Mandiri Pupuk. Dengan demikian, diharapkan pada tahun 2023 permasalahan  Kohe sudah tuntas seluruhnya.

Dalam kesempatan ini, Direktur Utama Perumda Nana Sutisna melaporkan bahwa, total potensi bahan baku Kohe di Kecamatan Cigugur  berjumlah 144 ton, yang dihasilkan dari 3.200 Ekor Sapi. Untuk mengolah potensi bahan baku tersebut Perumda melakukan penanganan Industri usaha seluas 4.000 meter dikawasan tersebut.

“Dalam master plan kami, di area tersebut akan dibangun Pabrik seluas 4.000 meter yang di dalamnya akan dibangun Kantor, Lab, Mushola dan tempat uji coba.” ujar Direktur Utama Perumda.

Selain itu, Ia menegaskan dalam tahun 2022 seluruh potensi bahan baku yang ada di Cigugur akan diolah menjadi bahan jadi.

“Kami berharap dari upaya ini dapat membantu mengurangi pengangguran di Kuningan, karen jika didirikan Pabrik akan membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat disini.” ujarnya.

Selain itu, Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH., MH., meminta kepada Perusahaan Umum Daerah untuk merangkul para pihak yang terkait termasuk PT. Bioganik Jaya Makmur yang pada kesempatan tersebut Bupati sekaligus melakukan Peletakan Batu Pertama Pabrik Pupuk Organik PT. Bioganik tersebut.

Pupuk merupakan bahan baku yang paling banyak terdapat di Kecamatan Cigugur, dengan begitu, diperkirakan jika semua berjalan lancar, pasokan bahan baku akan terolah, sehingga dapat tercipta ruang yang bisa menjadi peluang.

“Sedikit demi sedikit Petani pun akan perlihatkan bahwa, dengan Pupuk Organik pun kita bisa bercocok tanam dan mendapatkan hasil yang sama. “ ujar Bupati.

Ia beharap dengan kebutuhan akan Pupuk yang masih belum terpenuhi, baik Organik dan Anorganik, dengan begitu ini adalah sebuah kesempatan emas,  sehingga menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Kadis Pertanian Dr. Ukas Suharfaputra, MP. mengungkapkan bahwa, tahun 2020 kemarin, target produksi Kabupaten Kuningan mampu memenuhi target bahkan melampaui target. Kabupaten Kuningan merupakan 4 besar dari 27 Kabupaten di Jawa Barat dalam produksi serial Pupuk.

“Tahun ini kita akan programkan sedikit demi sedikit mengurangi Pupuk Anorganik melalui kebijkan atau program Petani mandiri berbasis Pupuk Organik lokal. Ada 16 titik demplot yang akan memulai program Pupuk berbasis lokal, bentuknya adalah kegiatan, edukasi, dan pelatihan.” pungkasnya. (Ujang/Hery S)

Sumber:Bid/Ikp/Diskominfo

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *