BANGKA TENGAH- JK. Warga Desa Guntung, Kecamatan Koba digegerkan dengan penemuan mayat Bayi perempuan yang masih terikat tali pusar ditepi Pantai Desa Guntung pada Jumat (25/12/20).
Kapolsek Koba AKP Deddy Nuary mengatakan, kemarin kita sudah lakukan identifikasi terhadap Bayi tersebut dan hari ini kita akan meminta keterangan kepada beberapa orang saksi.
“Mereka antara lain ialah yang pertama menemukan mayat tersebut. Kepala Desa Guntung, Bidan Desa Guntung dan juga Bidan Desa Terentang,” ungkap Deddy, Minggu (27/12/2020).
Berdasarkan keterangan Bidan Desa Guntung, kalau dalam waktu dekat ini, untuk Desa Guntung sendiri tidak ada Ibu Hamil yang terdaftar akan melahirkan.
Sementara itu menurut keterangan Bidan Desa Terentang, seharusnya ada 2 orang Ibu yang melahirkan dibulan Desember ini.
“Deddy menambahkan, kalau yang di Terentang, satu orang sudah melahirkan, dan satunya lagi pindah ke Bangka Selatan sebelum melahirkan,”.
“Biasanyan kalau melahirkan secara normal, baik itu lewat Bidan ataupun dokter, tali pusar Bayi itu biasanya di gunting pendek bukan panjang seperti itu, tuturnya.
Menurut analisa medis, kalau proses melahirkan Bayi tersebut seakan dipaksa, karena ada bagian kepala kiri, telinga kiri hancur, ketiak kiri luka dan mata kiri hampir keluar.
“Melihat kondisi banyak terdapat luka pada mayat Bayi perempuan, proses lahirnya bisa dilakukan sendiri atau dibantu orang lain menarik paksa Bayi hingga keluar dari rahim ibunya,” ungkap Deddy.
Saat ini pihak dari Inafis Polres Bateng bersama RSUD sudah mendapatkan sampel DNA terhadap mayat Bayi perempuan tersebut. DNA itu akan digunakan setelah mendapati keberadaan orang tua Bayi.
“Saat ini kami juga sedang lakukan pendataan di beberapa Desa/Kelurahan, Kecamatan Koba terkait identitas warga ibu hamil ataupun sudah melahirkan bulan Desember 2020 hingga kasus pembunuhan Bayi perempuan ini terungkap,” pungkas deddy.