Sumsel : SMP Negeri 4 Pasemah Air Keruh Melaksanakan Ujian Akhir Semester Secara Online

EMPAT LAWANG- JK. Mulai tanggal 7-14 Desember 2020, SMP Negeri 4 Pasemah Air Keruh (Paiker) melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS). Ada 2 cara untuk mengikuti ujian. Mereka menggunakan Gadget atau gawai yang dimiliki peserta didik atau datang ke sekolah dengan menggunakan fasilitas Tablet yang ada di sekolah yang jumlahnya sebanyak 57 buah.

Kepala SMP Negeri 4 Paiker saat ditemui membenarkan, format ujian di Sekolah menggunakan Ujian Online. Ada dua kelebihan yang dimiliki SMP Negeri 4 Paiker, pertama fasilitas yang dimiliki cukup memadai, karena memiliki 57 Tablet yang dapat digunakan kapanpun. Kedua jaringan Internet cukup kuat, sehingga sinyalnya lebih dari memadai.

Untuk menghindari penyebarka Covid-19, pelaksanaan ujian menggunakan protokol kesehatan, khususnya 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak).

Untuk peserta didik yang mempunyai HP Android melaksanakan ujian cukup dirumah saja. Tinggal memasukan Kode yang diberikan sekolah.

Serli Suherman, salah satu Guru di SMP Negeri 4 Paiker merasa bangga, karena dari seluruh SMP yang ada di Paiker, hanya SMP Negeri 4 yang menggunakan Ujian Online. SMP yang lain masih menggunakan cara Manual atau berbasis Kertas.

Bustomi, S.Pd., M.Pd., Kepala SMP Negeri 4 Paiker menjelaskan, ujian dilaksanakan berdasarkan petunjuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Empat Lawang agar dilaksanakan secara Online, apabila mampu seperti tersedianya peralatan dan jaringan serta SDM yang mengelola.

Ada 10 mata pelajaran yang diujikan, dan ini menjadi pengalaman pertama bagi kami melaksanakan ujian di era pandemi Covid-19, dan semoga kedepannya lebih baik lagi penyelenggaraannya.

Noperman Subhi, Camat Paiker menyambut baik dengan adanya ujian yang dilakukan oleh SMP Negeri 4 Paiker, karena efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19, khusus dikalangan sekolah dan lebih penting dengan terselenggaranya ujian Online di Paiker sebagai bukti Paiker mampu mengikuti perkembangan dunia pendidikan yang mau tidak mau mengikuti teknogi pendidikan yang kian pesat.

Kedepan, jangan ada lagi ujian berbasis Kertas yang biayanya sangat tinggi. Apabila menggunakan teknologi yang mumpuni agar menghemat anggaran ATK, khususnya Kertas, sehingga bisa dialihkan untuk biaya yang lain, seperti membangun literasi sekolah yang lagi gencar-gencarnya dilakukan Pemerintah. Pungkasnya. (SL)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *