Ratusan Guru Honorer Demo, Menuntut Honor Sesuai UMK

CIREBON– Ratusan guru honorer di Kabupaten Cirebon melakukan aksi demo di depan gedung SMPN 1 Sumber, Selasa (3/12/2019).

Para guru honorer dari tingkat TK, SD dan SMP ini menuntut honor mereka sesuai dengan UMK Kabupaten Cirebon dikisaran Rp 2 juta.

Selama ini, para guru honorer SD mendapat honor berkisar Rp 300 ribu sebulan. Sedangkan, guru honorer SMP dibayar Rp 25 ribu per jam dan tiap bulan rata-rata mendapat honor berkisar Rp 400 ribu.

Aksi dilakukan di depan gedung SMPN 1 Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, karena mereka mengetahui di dalam sedang ada pembahasan rancangan peraturan bupati yang antara lain membahas honor guru honorer. Ada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs. H. Asdullah, sekretaris dinas dan kepala bidang sedang melakukan pembahasan.

Para guru honorer mengawali aksi mereka dengan berkumpul di gedung PGRI Kabupaten Cirebon di Sumber, kemudian berjalan atau long march menuju SMPN 1 Sumber yang berjarak sekitar 1 km.

Ketua Forum Guru Honorer Kabupaten Cirebon, Soleh Abdul Gofur dalam orasinya, menegaskan, honor yang diterima rekan-rekan seprofesinya jauh dari kata layak. Bahkan, honor guru honorer jauh tertinggal dibandingkan dengan penghasilan kuli bangunan.

“Kami menuntut keadilan, tugas kami ini mencetak anak bangsa. Tuntutan kami honor yang didapat sesuai UMK di kisaran Rp 2 jt,” tandasnya.

Hal senada dikemukakan Hendri dari Kecamatan Lemahabang, para guru honorer menuntut penghasilan yang lebih layak. Honor yang mereka terima selama ini jauh dari layak.

Terkait aksi guru honorer, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Cirebon, Drs. H. Asdullah menegaskan, pihaknya sudah sejak lama memperjuangkan peningkatan honor guru honorer. Usulan demi usulan peningkatan jumlah honor juga telah diajukan ke Bupati Cirebon dan DPRD Kabupaten Cirebon.

“Rancangan Perbup Honorer Guru dan Tenaga Kependidikan Non PNS di lingkungan Dinas Pendidikan yang mengatur soal honor guru honorer sedang kami bahas sekarang ini. Kami tidak diam, sejak dulu memperjuangkan nasib guru honorer,” katanya.

Bicara soal APBD Kabupaten Cirebon yang sebesar 3,4 triliun, honor untuk honorer masih bisa ditingkatkan. Tapi, semua itu kembali pada keputusan Bupati Cirebon dan DPRD Kabupaten Cirebon.

Pasalnya, pemenuhan kebutuhan tersebut berdampak pada pengurangan anggaran di dinas-dinas lain. Hal ini ada pada ranah bupati dan DPRD. (AB)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *