PACITAN- JK. Puluhan jurnalis di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, baik dari media televisi, elektronik, cetak, online menggelar aksi turun ke jalan hingga menyegel gerbang Kantor Dinas Kesehatan Pacitan. Senin (28/9/2020).
Aksi itu tidak lain menuntut Tri Hariadi Hendra Purwaka turun dari jabatan Plt Kepala Dinas Kesehatan Pacitan.
Selain itu, sejumlah jurnalis tersebut juga sepakat menolak monopoli data dan informasi terkait Covid-19 yang keluar dari Dinas Kominfo Pacitan.
Agus, salah satu wartawan senior di Pacitan mengatakan bahwa, aksi menuntut mundur pentolan Kadinkes itu karena beberapa sebab, salah satunya terkesan menghindar ketika hendak di wawancara terkait data Covid-19 di Pacitan, dengan beragam alasan.
Hal itu, bukan hanya sekali saja tetapi sudah kesekian kalinya.
“Awalnya saat saya minta wawancara visual terkait Swab di Desa Banjarsari, alasan Hendra waktu saya hubungi katanya ke Nawangan. Di hari kedua saya coba hubungi kembali, alasan si Hendra ini meningkatkan imun dengan ngopi on the bus di Sentono Gentong. Padahal ini di jam kerja,” ungkap Agus.
Seakan merasa sulit ditemui dan merasa hanya diberi harapan palsu atau PHP, Agus kemudian menulis pesan singkat di grup WhatsApp yang di dalam grup tersebut ada Plt Kadinkes Hendra Purwaka.
Dalam grup itu, Agus menanyakan keberadaan Kadinkes agar bisa wawancara visual.
“Saat saya menulis di grup, dr. Hendra posisi ? “kemarin dan hari ini swab, tapi gak enek sing iso di wawancara”, dia jawab ada acara luar Pacitan.
Saya tulis lagi kemarin ke luar Daerah, tadi ke Sentono Gentong, sekarang ke luar kota, lama tak dijawab, saya tulis lagi mundur ae dadi (mundur saja jadi) kepala dinas.
Setelah itu teman-teman di grup juga nimbrung komentar yang beragam,” urai Agus, seperti apa yang dituliskan di grup WhatsApp pada 24 September lalu.
Bahkan, lanjut Agus, rekan-rekan media lainnya juga merasakan hal serupa ketika hendak di konfirmasi, baik via telepon atau pesan WhatsApp, Plt Kadinkes tersebut sulit untuk bertatap muka.
“Ternyata bukan saya sendiri yang merasakan perlakuan seperti itu, teman-teman jurnalis lainnya juga sama”.
“Ketika dikonfirmasi permintaan data terkait penanganan Covid-19, si Hendra ini sulit ditemui. Ada apa dengan Hendra ? Ada apa dengan data Covid di Pacitan ? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu”.
“Yang jelas, kami dari media di Pacitan sepakat, turunkan Hendra,” tandasnya. (SR)