INDRAMAYU- JK. Mapala Mapaksinu (Mahasiswa Penggiat Alam dan Kemanusiaan STIDKI NU) Indramayu di hari jadinya yang ke-2 melakukan santunan anak yatim di Desa Panyingkiran Kidul, Kecamatan Cantigi, Indramayu, Jawa Barat. Jumat (18/9/2020).
Di Harlah (Hari Lahir) sebelumya para Mahasisiwa yang peduli dengan lingkungan ini juga melakukan hal yang sama yaitu dengan menyantuni anak yatim, namun karena di tahun ini ada pandemi Covid-19 santunan yang biasanya di lakukan di Base Camp Mapaksinu, kini mereka sendiri yang menyisir rumah penerima santunan.
“Dengan konsep yang berbeda, dulu mereka yang saya undang, sekarang Mapaksinu yang mengunjungi karena masa pandemi” tutur Hakim, Ketua Adat Mapaksinu angkatan Piooner saat di konfirmasi via pesan Whatsaap.
Tercatat ada 40 anak yatim yang mereka santuni, dan mereka berharap di tahun berikutnya bisa melakukan hal yang serupa untuk kemanusiaan, alam, dan terutama untuk menjunjung tinggi marwah Kampus STIDKI NU (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Nahdhotul Ulama) Indramayu.
“Harapan kedepan semoga bisa di rasakan lagi manfaatnya oleh masyarakat, khususnya STIDKI NU Indramayu, dan bisa menjadi Organisasi yang menjunjung tinggi nama Kampus dengan hal-hal yang positif,” pungkasnya.
Ketua Adat Mapaksinu angkatan pertama menambahkan
“Harapan kami, dengan adanya santunan anak yatim dimasa pandemi ini bisa menjadi pelajaran untuk Mapaksinu kedepan bahwa, keadaan tidak menjadi alasan untuk kita terus melaksanakan kegiatan sosial kemanusiaan,” ungkapnya.
Dan beliau juga meyakini bahwa, dengan menyantuni anak yatim ini bisa menjadi Wasilah dan do’a untuk Mapaksinu menjadi lebih baik
“Dan kami meyakini dengan menyantuni anak yatim bisa menjadi Wasilah doa untuk Mapaksinu yang lebih baik dan Indonesia kembali sehat dari musibah Covid-19 ini,” pungkas Zaenal Asrori Ketua Adat angkatan pertama.
Usai melakukan santunan yang diteruskan dengan Tausiyah dan doa bersama, akhirnya para Mahasiswa pecinta alam pun Sholat Jumat di Masjid setempat kemudian balik kanan. (Ron)