beritajkn.com, CIREBON – Profesi Tukang Pijat memang tidak populer, namun tidak menyurutkan langkah Sanusi (48) yang mempunyai satu anak ini sudah melakukan pekerjaannya selama 13 tahun, warga Desa Wiyong RT 1 RW 3, Kecamatan Susukan, Kab. Cirebon, Jawa Barat.
Profesi tersebut terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya, siang atau malam tergantung yang memanggilnya.
“Saya tiap hari keliling seperti ini, preben maning pa ya dijalibae“, ujarnya Sanusi sambil megang tongkatnya dengan logat Cirebonya yang kental saat ditemui awak media Jejak Kasus pada saat akan praktik memijat langganannya, Selasa Malam (31/5/2021) pukul 20.59 WIB.
Dia memaparkan bahwa, penghasilan memijatnya tidak menentu, disesuaikan dengan kemampuan pelanggannya, mulai dari yang memberi Rp 50.000,- Rp 40.000,- Rp 30.000,- bahkan paling terendah sebesar Rp 25.000,-/orang.
“Saya mah bersyukur saja, itu merupakan rezeki dari Allah SWT, tinggal kita mensyukuri Nya, saya ikhlas berapapun memberinya,” ungkapnya.
Lebih lanjut sanusi mengatakan jika dirinya juga selama ini menerima pijat panggilan, baik siang atau malam, tergantung yang memanggilnya.
“saya siap dipanggil dadakan, sekarang Alhamdulillah sih semalam bisa pijat dua sampai tiga orang.” ucapnya.
Salah satu pasien pijat yang berinisial MR mengatakan pada Jejak Kasus, “iya saya sering di pijat sama pak Sanusi, enak pijatannya, badan pegal-pegal jadi segar, tidur pun menjadi pulas,” pungkasnya. (Ron)